Salatiga

Shopping Plasa Salatiga - Picture by Lucca

Saya masih sangat jatuh cinta pada udara Salatiga yang sejuk dan hangat. Pada langitnya yang biru membentang. Pada awannya yang putih berarak. Pada airnya yang bening, dingin dan menyegarkan. Pada orang-orangnya yang ramah dan peduli.


Saya masih begitu merindukan Salatiga, kota kecil yang ramai, tertib dan menjanjikan. Saya ingin melihat lagi jalan rayanya yang tidak begitu lebar, tetapi selalu cukup untuk menampung hilir mudik kendaraan warganya. Saya ingin berjalan lagi melewati jalan-jalan setapaknya yang teduh dan asri. Saya ingin mengunjungi lagi, rumah-rumah warganya yang sederhana dan indah. Saya ingin berputar-putar mengelilingi Lapangan Pancasila dan kembali menikmati batagor, sup buah ataupun ronde kacang sambil berbincang bersama sahabat-sahabat saya. Saya ingin menelusuri jalan ring road yang baru saja selesai dibuat. 

Saya ingin bertumbuh bersama kota kelahiran saya, menjadi saksi jika ia memutuskan untuk menjadi kota ultramodern, yang diatas tanahnya dibangun tempat-tempat dan gedung-gedung pencakar langit. Biarlah saya melihat kota saya membangun diri, berbenah dan menjadi lebih baik tanpa perlu meninggalkan jiwanya. Saya ingin selalu melihat Salatiga dari jauh dan bangga berkata, itu kotaku.

Saya ingin bertemu Ayah,Ibu, Fandi,Mbah Kakung, Mbah Uti, Bude, Pakde, Om, Tante, Sepupu-Sepupu, tetangga-tetangga, teman SD, teman SMP, teman SMA, teman les, teman bermain, kenalan, sahabat dan siapa saja yang tinggal di Salatiga seperti saya tidak pernah meninggalkan Salatiga. Seperti saya selalu berada disana, menghirup udara yang sama, merasakan hangatnya matahari Salatiga di pagi hari, dan dinginnya malam Salatiga yang menggigil. Saya ingin mereka mengingat saya seperti saya tidak pernah meninggalkan mereka. Saya ingin kami bercerita topik yang sama tentang salatiga tanpa saya harus terkaget, 'Oh, Salatiga sudah berubah'. Saya paling tidak ingin sibuk dengan dunia saya yang baru dan menjadikan kehidupan lama sebagai prioritas yang kesekian.

Saya selalu rindu pulang. Saya punya banyak hal untuk diingat, dilihat, dibanggakan di Salatiga. Malam ini, saya hanyalah mahasiswa rantau yang sedang merindukan banyak hal di masa lalu, merindukan kehidupan saya yang begitu kompleks di kota kecil bernama Salatiga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar