Sebuah Tanya

Sebuah Tanya

akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui


apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak kemeja leherku


(kabut tipis pun turun pelan pelan
di lembah kekasih, lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang yang menjadi dingin)


apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap kau
dekaplah lebih mesra, lebih dekat


(lampu-lampu berkelipan di jakrta yang sepi
kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku bicara
tanpa kata. tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakrta kita)

apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta


(hari pun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajh yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang kita tidak mengerti
seperti kabut pagi itu)


manisku, aku akan jalan terus
membawa kenang-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru


selasa, 1 april 1969
-Soe Hok -Gie